Senin, 25 Juni 2012

RENCANA PEMBELAJARAN

 



1.    Defisnisi dan Fungsi Rencana Pembelajaran
Anda tentu masih ingat sebuan prinsip dalam manajemen yang berbunyi: Apabila kita tidak merencanakan maka kita berencana untuk gagal. Artinya, kita tidak dapat mengharapakan dapat mencapai sebuah keberhasilan ketika kita tidak merencanakannya dengan baik. Malah sebaliknya suatu kegiatan  akan cenderung gagal ketika tidak direncanakan  dengan baik. Kalaupun berhasil maka bisa jadi sekedar kebetulan saja.
Prinsip tersebut menggambarkan pentingnya perencanaan. Sebut saja ketika membangun sebuah rumah. Bayangkan ketika akan membangun sebuah rumah tapi bentuk, tata-ruang, dan bahan bangunan yang akan digunakan tidak direncanakan terlebih dahulu. Akan seperti apa  bangunan yang dihasilkan? Apakah akan terbangun sebuah rumah yang befungsi sebagai tempat berlindung yang kokoh nyaman, aman dan membanggakan?
Merencanakan sebuah pembelajaran tidak beda dengan membangun sebuah rumah.  Ia harus direncanakan dengan apik. Ketika sebuah pembelajaran tidak direnacanakan dengan baik maka pembelajaran akan berlangsung bentuk yang pasti.
Dalam dunia rancang bangun pembelajaran dikenal dengan istilah Instructional Development (ID). Ada pula yang menyebutnya Instructional Design (ID) , atau ada juga yang menyebut Instructional Sistem Design (ISD).  Di Indonesia digunakan istilah Pengembangan Instruksional, Desain Instruksional,  Sistem Instruksional dan Sistem Desain Instruksional.
Lalu apa yang dimaksud dengan instrukstional development? Seels dan Richey dalam Gusyafson dan Branch (2002: xii) cenderung menggunakan istilah instructional system design (ISD) dan mendefinisikannya sebagai berikut: an organized procedures that includes the steps of analizing, designing, developing, implementing and evaluating instruction. (Sistem desain instruksional adalah sebuah prosedur terencana yang meliputi langkah analisis, perancangan, pengembangan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran). Seilber  (ibid) menggunakan istilah instructional development dan mendefinisikannya sebgai berikut: A sistematic approach to the design, production, evaluation and utilization of complete sistems of instructional, including all appropriate components and a  management pattern for using them …. (pengembangan instuksional adalah sebuah pendekatan sistem dari rancangan, produksi, penilaian, penggunaan sistem instruksional yang lengkap, termasuk semua bagian yang sesuai serta pengaturan menggunakannya…).
Apabila diklasifikasi proses pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seperti terlihat dalam skema berikut. 
Text Box: Figure 2 Tahapan Pembelajaran
 
Ketigaga tahap pembelajaran tersebut secara konsisten saling terkati antara satu dengan lainnya. Secara utuh sistem instruksional digambarkan oleh Dick, Carey and Carey (Dick Walter, 2005) seperti pada skema berikut.



 
Text Box: Figure 3 
Desain Instruksional Model Dick and Carey



Dalam sistem instruksional Dick and Carey, perencanaan terdiri dari langkah berikut:
a.    Identifikasi hasil belajar: Mengidentifikasi kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah mengalami proses pembelajaran
b.   Analisis instruksional: mengidentifikasi seluruh potensi (daya dukung) yang dimiliki untuk melakukan pembelajaran.
c. Analisis konteks dan dan karakter siswa: Menganalisis konteks pembelajaran dan karakter siswa yang akan belajar
d.    Merumuskan tujuan pembelajaran: Merumuskan rincian tujuan operasional.
e. Mengembangkan instrument penilaian: Mengembangkan kisi-kisi dan menyusun instrument penlaian.
f.   Menentukan strategi pembelajaran: Menentukan metode dan prosedur pelaksanaan pembelajaran
g.   Menyusun bahan ajar: Menyusun bahan ajar seperti handout, LK, modul dan sejenisnya.
Seperti teleh kita pahami bersama bawha dalam Sistem Pendidikan Nasional hasil belajar sudah dirumuskan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).  Yang harus dilakukan guru adalah menelaah siapa yang akab belajar, kemudian menelaah daya dukung yang dimiliki. Berdasarkan hasil telaah tersebut maka dirumuskan tujuan pembelajaran operasional, instrument penilaian, strategi pembelajaran dan bahan ajar. Proses perencanaan tersebut dilakuakn melalui kegiatan penyususnan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembrlajaran (RPP). Jadi dalam konteks Sistem Pendidikan Nasional merencanakan pembelajaran adalah proses menjabaran Standar Isi kedalam perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran yang dimaksud menjawab pertanyaan-pertanyaan instruksional yang meliputi:
a.    Apa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
b.    Apa indikator pencapaian hasil belajarnya?
c.    Apa materi ajar yang harus dikuasai?
d.    Kegiatan belajar seperti apa yang harus dialami siswa?
e.    Bagaimana langkah pembelajarannya?
f.     Apa media dan sumber belajar yang akan digunakan?
g.    Berapa waktu yang dibutuhkan?
h.    Bagaimana mengukur hasilnya?

2.    Apa Fungsi Rencana Pembelajaran
Hasil survey yang dilakukan oleh Asip Suryadi di madrasah wilayah kerja Balai diklat Keagamaan Jakarta yaitu Kalimantan Barat, Banten dan DKI Jakarta; enam dari sepuluh guru mengajar tanpa RPP. Responden survey tersebut cukup representative karena dilakukan di tiga jenjnag pendidikan (MI, MTs dan MA) dan di lokasi beragam (kota, perbatasa kota dan di kecamatan yang relative jauh dari ibukota kabupaten). Survey ini dilakuakan tahun 2010. Bagaimana komentar Anda mengenai fenomena tersebut?
Hasil survey tersebut menggambarkan keaadaan dua tahun lalu. Mungkin sudah benyak berubah, atau bisa juga hanya ada sedikit perubahan. Terlepas dari adanya perubahan tersebut pandangan mengenai fungsi rencana pembelajaran memerlukan penegasan.
Pembelajaran adalah sebuah program. Ketika kita ingin menyukseskan sebuah program maka memerlukan fungsi manajemen. Seperti kita ketahui fungsi manajemen terdiri dari beberapa langkah sistematik dan sistemik. Teori manajemen  menyebutkan bahwa manajemen memiliki lima fungsi utama yaitu planning (perencanaan), ogrganizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), controlling (penyeliaan) dan evaluating (penilaian).
 Dalam sebuah proses manajerial langkah-langkah tersebut harus dilaksanakan secara sistematik (urut) dan sistemik (berkaitan dan berkesinambungan). Langkah pertama dalam manajemen adalah perencanaan. Langkah pertama ini merupakan penentu untuk langkah berikutnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa tanpa adanya perencanaan makalangkah berikutnya tidak dapat dilakukan. Dalam perencanaan ditetapkan tujuan program. Langkah manajmen yang lain diproyeksikan untuk mencapai tujuan program. Jadi langkah menajemen yang lain dilaksanakan untuk menindaklanjuti perencanaan. Contohnya, langkah penilaian berfungsi untuk mengetahui berapa jauh tujuan program tercapai. Langkah ini tidak perlu dilakukan ketika tujuan tidak ditetapkan terlebih dahulu dalam perencanaan.
Berdasarkan prinsip di atas jelas bahwa pembelajaran sebagai sebuah program harus direncanakan. Ketika seorang guru tidak menyusun rencana pembelajaran maka sebenarnya tidak layak melaksanakan dan mengevaluasinya. Di Negara yang pendidikannya sudah maju seperti Jepang, Singapura dan negara Eropa, seorang guru harus memperlihatkan rencana pembelajaran (RPP) kepada kepala satuan pendidikan ketika akan melaksanakan pembelajaran. Apabila kepala satuan pendidikan menilai bahwa RPP yang disusun belum dianggap memadai maka RPP tersebut harus direvisi lebih dahulu. Setelah RPP disetujui kemudian guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disepakati. Jadi ketika guru mengajar RPP dibawa ke kelas untuk dijadikan panduan dalam melaksanakan pembelajaran. Ini dimaksudkan agar pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan sehinga pembelajaran berjalan lancar, terarah, efektif dan efisien.

3.    Komponen rencana pembelajaran
Dalam Permendiknas Nomor 41 tentang Standar Proses disebutkan bahwa Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus adalah desain pembelajaran umum yang menggambarkan hasil belajar, proses pembelajaran, materi ajar, strategi penilaian dan sumber belajar. Silabus terdiri dari komponen identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah desain pembelajaran operasional berisi tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam Standar Proses dituliskan klausul bahwa RPP disusun oleh guru secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Silabus merupakan dokumen kurikulum satuan pendidikan sebagai landasan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) yang berfungsi sebagai penduan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru berkewajiban menyusun RPP untuk setiap pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan kondisi siswa dan daya dukng yang dimiliki. Jadi guru memungkinkan menyusun RPP yang berbeda untuk kelompok siswa (kelas) yang berbeda.
Selain silabus dan RPP rencana pembelajaran biasanya dilengkapi dengan pemetaan Standar Isi, rencana tahunan dan rencana semester. Selain itu kisi-kisi dan item instrumen penilaian sering juga dikelompokkan kedalam rencana pembelajaran. Seluruh kompopinen tersebut sering disubut perangkat pembelajaran.

4.    Langkah penyusunan rencana pembelajaran
Sebelumnya telah disebutkan bahwa komponen utama pembelajaran adalah silabus dan RPP namun ada komponen-komponen pelengkap yaitu pemetaan Standar Isi rencana tahunan dan rencana semester, kisi-kisi dan item instrumen penilaian. Berdasarkan pengalaman Anda dari sejumlah komponen rencana pembelajaran tersebut mana yang dilakukan paling awal dan mana yang dilakukan paling akhir?
Mungkin Anda melakukan langkah perencanaan yang berbeda dengan guru lain dan tentu memiliki alasan yang berbeda. Itu syah-syah saja, namun mari kita berpikir sistematik. Seperti yang digambarkan dalam skema sistem instruksional Dick and Carey, tahap perencanaan dimulai dari identifikasi hasil belajar. Ketika hasil belajar telah ditetapkan maka dilakukan identifikasi karakter siswa dan konteks kehidupan mereka, serta identifikasi daya dukung yang dimiliki.  Hasil identifikasi ini menjadi landasan untuk merumuskan tujuan pembelajaran dan indikator hasil belajar. Berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran dan indikator hasil belajar ini kemudian disusun strategi pembelajaran, materi ajar dan instrument  penilaian hasil belajar.
Terkait dengan komponen-komponen perencanaan di atas, maka urutan langkah perencanaan adalah sebagai berikut.
a.    Memetakan Standar Isi. Dalam langkah ini dilakukan telaah SK dan KD dan menjabarkannya kedalam indikator hasil belajar, materi pembelajaran dan estimasi waktu yang dibutukan untuk proses pembelajarannya.
b.    Menyusun Silabus. Dalam langkah ini dilakukan telaah terhadap siswa dan konteksnya, mempertimbangkan daya dukung yang tersedia dan yang mungkin disediakan, serta mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum maka dirumuskan kegiatan belajar yang harus dialami oleh siswa, estimasi waktu yang dibutuhkan dan strategi penilaiannya.
c.    Menyusun rencana tahunan.  Dalam langkah ini dilakukan pemetaan kegiatan pembelajaran terkait dengan KD terhadap waktu dalam kurun satu tahun pelajaran dengan mempertimbangkan kalender pendidikan tahunan. Hasilnya berbentuk matriks yang menggambarkan kapan (bulan apa dan minggu keberapa) pembelajaran terkait dengan KD tertentu akan dilaksanakan.
d.    Menyusun rencana skeseter. Dalam langkah ini dilakukan pemetaan kegiatan pembelajaran terkait dengan KD yang lebih rinci terhadap waktu dalam kurun satu semester. Hasilnya berbentuk matriks yang menggambarkan peta kegiatan rinci dan waktunya.
e.    Menyusun kisikisi instrument. Menyusun kisi-kisi instrument dapat dilakukan bersamaan dengan penyusunan rencana tahunan dan rencana semester. Melalui kisi-kisi ini setiap indikator hasil belajar dipetakan terhadap jenis instrumen penilaiannya. Kisi-kisi ini sebaiknya memenuhi kebutuhan penilaian formatif maupun sumatif.
f.     Menyusun RPP. Berdasarkan silabus dan programtahuanan dan smeseter maka guru menyusun rencana kegiatan pembelajaran untuk setiap kompetensi dasar. RPP sebaiknya disusun tidak terlalu jauh waktunya dengan pelaksanaan pembelajaran agar dapat memperhitungkan hal-hal yang up to date.
g.    Menyusun instrument. Menyusun instrument penilaian formatif  sebaiknya dilakuakn bersamaan dengan penyusunan RPP karena di bagian akhir RPP harus dicantumkan instrume penilaian. Adapun penyusunan instrument sumatif dalat dilakukan ketika akan dilakukan penilaian sumatif. Instrument penilaian berbentuk soal objektif, non objektif atau rubrik penilaian harus yang sudah lolos uji validitas dan reliabilitas. Soal harus diambil dari bank soal yang sudah ada. Jadi yang dimaksud dengan menyusun istrumen penilaian bukan mengkonstrumsi soal melainkan merangkai soal-soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun. Bahkan seharusnya rangkaian soal yang akan digunakan harus yang sudah diuji reliabilitasnya.
Mungkin ada diantara Anda yang urutannya tidak seperti di atas, terutama tekait dengan penyusunan rencana tahunan dan rencana semester yang biasanya disusun sebelum menyusun silabus. Langkah seperti itu memeliki kelemahan, terutama terkait dengan estimasi waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap KD seharsnya memperhitungkan pembelajaran setiap KD yang telah diperhitungkan dalam peta KD dan silabus.


DAFTAR PUSTAKA

Suryadi, A. (2009, April). Pembelajaran Salah Kaprah. Majalah Medik . Balai DIklat Keagaman Jakarta.
Walter Dick, L. C. (2005). The Systematic Design of Instructional. New York: Pearson.

4 komentar:

  1. sangat bermanfaat bagi saya sebagai dasar untuk menyusun rpp yang sesuai aturan. terima kasih pak Asip
    WI Profesional BLK Jakarta

    BalasHapus
  2. Stlh mmbaca tulisan di atas sy jadi termotivasi untuk membuat rpp yg baik.

    BalasHapus
  3. Stlh mmbaca tulisan di atas sy jadi termotivasi untuk membuat rpp yg baik.

    BalasHapus
  4. Stlh mmbaca tulisan di atas sy jadi termotivasi untuk membuat rpp yg baik.

    BalasHapus