Kamis, 08 Maret 2012

MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI



MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
Definisi
Salah satu model pembelajaran yang menjadi andalan dalam pembelajaran sain adalah inquri. Pembelajaran berbasis inquiri (inquiry-base instruction) adalah pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah ilmiah sebagai skenario pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini menguasai konsep pengetahuan melalui upaya menjawab pertanyaan melalui. Upaya dilakukan melalui proses eksplorasi, pengolahan data dan menyusun kesimpulan.
Inquiri (Inquiry) didefinisikan sebagai sebuah pencarian kebenaran, informasi/ pengetahuan, atau pencarian informasi dengan cara mempertanyakan dan melakukan upaya menjawab pertanyaan  dimaksud. Alfred Novak (Haury, 1993) mendefinikan bahwa  inquiry merupakan usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif pencarian pengetahuan untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).
Pada dasarnya  iquiri adalah perilaku yang melekat erat pada sifat manusia. Setiap orang melakukan proses inquiri sejak ia lahir sampai meninggal. Hal itu sangat nyata meskipun tidak menyadarinya. Seorang bayi misalnya, melakukan inquiri ketika mengenali wajah yang mendekat, memegang objek, meletakkan benda di mulut, dan menoleh kea rah suara. Demikian juga  pada anak-anak. Dalam benak mereka selalu timbul pertanyaan dan diikuti oleh upaya untuk menjawabnya. Ketika seorang anak umur 4 tahun melihat sebuah mainan maka ia ingin sekali mengetahui seperti apa mainan tersebut dan selalu ingin membongkarnya sebagai upaya mengetahuinya. Tidak heran kalau pada usia tersbut mainan jarang awet. Seiring meningkatnya usia anak, semakin banyak pula pertanyaan mengenai fenomena yang ditemui dalam keseharian. Sayangnya ketika anak tumbuh lebih besar upaya untuk menjawab pertanyaan terhambat dengan kekhawatiran dan keterbatasan. Ketika seorang siswa usia 12 tahun ingin tahu mengapa telivisi dapat menayangkan gambar hidup, mereka terbentur oleh keterbatasan kemampuan dan sarana untuk mengetahuimnya. Ketika hal ini sering terjadi maka kemampuan melakukan inquiri pada anak-anak kurang berkembang hingga dewasa. Dengan alas an itulah maka inquiri harus dijadikan model utama khususnya dalam pemblajaran sain.
Melalui model inquiri siswa dilatih untuk menerapkan proses ilmiah. Mereka harus mengambil kesimpulan sendiri berdasarkan hasil olah data yang diperolehnya. Dalam model ini siswa dilatih untuk memahami sesuatu secara mendalam dengan cara menemukannya sendiri. Dengn menemukan sendiri siswa tidak sekedar belajar untuk mengingat melainkan memahaminya. 
Menurut National Science Education Standards (Sebuah Standar Pendidikan Sain di Amerika) inquiry instruction adalah sebuah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam sebuah kegiatan mempertanyakan, analisis data, dan berpikir kritis. Dalam sebuah dokumen disubutkan:  "Students at all grade levels and in every domain of science should have the opportunity to use scientific inquiry and develop the ability to think and act in ways associated with inquiry, including asking questions, planning and conducting investigations, using appropriate tools and techniques to gather data, thinking critically and logically about relationships between evidence and explanations, constructing and analyzing alternative explanations, and communicating scientific arguments" (NRC 1996, p. 105). Dalam dokumen tersebut ditegaskan bahwa dalam pembelajaran inquiri siswa semua tingkatan mendapatkan kesempatan untuk berlatih penelitian untuk mengembangkan kemempauan berpikir dan berperilaku ilmiah termasuk didalamnya mengajukan pertanyaan, merencanakan dan melakukan penelitian, menggunakan alat dan teknik pengumpul data, berpikir kritis, berpikir logis mengenai hubungan antar bukti dan penejelasan, membangun dan menganalisis penjelasan serta mengkomunikasikan argumen secara ilmiah.
Model pembelajaran Inquiri merupakan sebuah kegiatan belajar dimana siswa menjawab pertanyaan penelitian melalui metode ilmiah. Kegiatan inquiri yang paling otentik adalah ketika isiswa menjawab pertanyaan yang diajukan sendiri melalui analisis data yang dikumpulkannya sendiri secara independent. Meskipun begitu masih tergolong inquiri ketika kegiatan berbentuk menjawab pertanyaan dan mengloha data yang telah tersedia, sepanjang siswa tetap melakukan analisis dan merumuskan kesimpulan secara mandiri. Jadi cirri utama pembelajaran inquiri adalah pada kegiatan analisis data yang diperoleh melalui kegiatan esplorasi.


         Ciri model pembelajaran inquiri
Model inquiri mengarah ke pembelajaran yang menggunakan materi ajar sebagai sebuah kendaraan untuk membangun kemampuan ilmiah. Model inquiri bersifat student centered dan guru bertindak sebagai fasilitator belajar. Model ini menekankan kepada how we come to know (bagaimana cara mengetahuinya); bukan kepada what we know (apa yang harus diketahui). Dalam model ini siswa terlibat dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan dalam belajar.
Randy L. Bell, Lara Smetana dan Ian Binns (Haury, 1993), menegaskan bahwa pertanyaan  petama yang harus diajukan untuk menentukan bahwa sebuah pembelajaran dapat digolongkan inquiri atau tidak adalah: Apakah siswa menjawab pertanyaan penelitian melalui proses analisis data? Kalau jawabannya “ya” berarti kegiatan dapat digolongkan pembelajaran berbasis inquiri. Kalau tidak maka belum dapat digolongkan pembelajaran berbasis inquiri. Pembelajaran dalam bentuk kegiatan penelitian yang hanya berbentuk kajian pustaka atau brosing informasi melalui internet belum dapat dikatakan pembelajaran berbasisi inquiri. Dalam pembelajaran tersebut siswa hanya mengumpulkan informasi namun tidak melakukan analisis data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Perbedaan penting antara model pembelajaran inquiri dengan yang lainnya antara lain, pada model pembelajaran lain lebih cenderung kepada learning about things (belajar tentang sesutu); sedangkan pada model pembelajaran inquiri pembelajaran cenderung kearah learning things (mempelajari sesutu). Cara lain untuk membedakan keduanya adalah melalui kalimat thinking what (berpikir apa)  sebagai kebalikan dari thinking how (berpikir bagaimana). Pembelajaran Inkuiri cenderung pada thinking how.
Beberapa ciri dari model pembelajaran inquiri dapat dilihat dalam rincian berikut:
a.  Siswa berpandangan bahwa dirinya sebagai pemelajar . Mereka menampakkan sikap semangat, berupaya untuk bekerja sama baik dengan guru maupun dengan teman, lebih percaya diri dalam belajar, menampakkan kehendak untuk memperbaharui ide dan berani mengambil risiko dan selalu skeptis.
b.  Siswa selalu menerima inovasi dalam belajar dan memiliki keinginan untuk selalu terlibat dalam proses esplorasi. Siswa selalu bergerak, menggunakan bahan dan materi yang tersedia, selalu berdialog dengan orang lain, serta selalu mencoba ide berbeda.
c.   Siswa mengajukan pertanyaan, mengusulkan penjelasan dan menggunakan teknik pengamatan kritis untuk mengumpulkan fakta, menyambungkan ide satu dengan lainnya.
d.  Siswa merancang rencana dan melaksanakan kegiatan belajar. Mereka merancang prosedur untuk menguji ide dengan cara menggunakan bahan-bahan, mengobservasi, mengumpulkan data, mengolah data, memutuskan mana yang penting dan mana yang tidak, melihat persamaan dan perbedaan dan menyusun kesimpulan.
e.  Siswa berkomunikasi menggunakan berbagai metode. Mereka menyatakan ide malalui berbagai cara termasuk jurnal, gambar, laporan, gerafik dan lainnya. Mereka mendengarkan, berbicara dan menuliskan ppeoses dan hasil belajar dengan orang tua, guru, taman dan menggunakan bahasa  yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
f.    Siswa mengkritisi cara belajar dengan cara mengenali dan mendiskusikan kekuatan dan kekurangn serta melakukan refleksi bersama guru dan teman.

Jenis Inquiri
Menurut Herron (1971), ada empat tingkatan inquiri. Tingkatan ini didasarkan kepada intensitas belajar yang dialami oleh siswa. Keepat tingkatan dimaksud adalah sebagai berikut:
a.    Confirmation/Verification – siswa menegaskan prinsip melalui kegiatan yang telah ditentukan. Tingkatan ini dilakukan ketika prinsip yang harus dipelajari akan dilanjutkan kemudian di tingkat berikutnya.
b.    Structured Inquiry – siswa melakukan penelitian menggunakan prosedur yang ditentukan guru untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah disediakan.
c.    Guided Inquiry - siswa melakukan penelitian menggunakan prosedur yang dirancang sendiri untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan guru.
d.    Open Inquiry – siswa merumuskan sendiri pertanyaan penelitian dan merancang proseduru sendiri untuk menjawabnya.
Penjelasan di atas dapat dinyatakan dalam tabel What is given to the learner sebagai berikut:
Tingkat Inquiri
Pertanyaan
Prosedur
Hasil
0
X
X
x
1
X
X
-
2
X
-
-
3
-
-
-

DAFTAR PUSTAKA
Atherton J S, Learning and Teaching; Assimilation and Accommodation [On-line] UK: Available: http://www.learningandteaching.info/learning/assimacc.htm Accessed: 22 August 2010.
Instruction Based Learning. 2005. http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php, 10 Juli 2007.
Blosser, Patricia E. & Helgenson, Stanley L. (1990). Selecting Procedures for Improving the Science Curriculum. Columbus, OH: ERIC Clearinghouse for
Haury, L. David. (1993). Teaching Science Through Inquiry. Columbus, OH: ERIC Clearinghouse for Science, Mathematics, and Environment Education. (ED359048)
Inquiry-Based Science, What Does It Look Like? Connect Magazine. Majalah yang diterbitkan Maret-April 1995.
Instructional Strategy Online http://olc.spsd.sk.ca/de/pd/instr/alpha.html, 12 Juni 2010
Instructional Strategy Online, http://olc.spsd.sk.ca/de/pd/instr/index.html
Joice, Bruce; Well, Marsha and Calhoun, Emily, Models of Teaching,Pearson. Boston: Prantica Hall, 2000.
Lawson,A.E. Science Teaching and The Development of Thinking. California :Wadswort 1995.
National Research Council (NRC). 2000. Inquiry and the national science education standards: A guide for teaching and learning. Washington, DC: National Academy Press.
Randy L. Bell, Lara Smetana, and Ian Binns. Simplifying Inquiry Instruction, The Science Teacher October 2005, p. 30-33. http://www.sxi.sbc.edu/Simplifying_Inquiry_Instruction.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar